Sabtu, 19 Maret 2011

Macan , Raja yang meredam kekacauan Dunia

Kita sering terheran dengan simbol-simbol mitologi karena di mana pun di dunia, dari segala adalah singa, bukan . Konon, menurut pada zaman dahulu kala, singa termasuk salah satu dari 12 dalam kepercayaan masyarakat . Tidak ada .
Karena singa itu terlalu kejam, Dewa Utama mau menyingkirkan singa dari struktur . Tetapi Dewa Utama tidak bisa begitu saja melakukannya karena singa adalah dari segala . Kalau singa mau disingkirkan, perlu baru untuk mengontrol - yang ada. Dia teringat sama .


sendiri adalah makhluk yang tidak penting di dunia manusia, lanjut yang ada. Namun, ketika belajar keahlian bertarung dari kucing, sang menjadi ksatria gagah berani. Semua yang menantang dia akan mati atau luka parah sekali. yang selalu menang dalam perkelahian menjadi terkenal karena keahliannya.
Karena menjadi sangat terkenal, Dewa Utama memanggilnya ke kahyangan. Setibanya di sana, pun berhasil mengalahkan semua ksatria Dewa Utama. Setelah memenangkan semua pertempuran, pun menjadi salah satu ksatria penting Dewa Utama.
Aksara
Namun, setelah menjadi salah satu ksatria penting Dewa Utama, - di dunia mulai menyerang manusia karena kurangnya pengawasan. Berbagai kejadian telah menarik perhatian Dewa Utama, dan kemudian memerintahkan turun ke bumi untuk melindungi umat manusia.
kemudian meminta persyaratan untuk setiap perkelahian yang dimenangkan, ia ingin mendapat penghargaan. Permintaannya dikabulkan oleh Dewa Utama. Setelah tiba di bumi, mempelajari kalau singa, beruang, dan kuda adalah paling kuat. menantang semua dan menang.
Ketika berbagai makhluk jahat mendengar kemenangan , semua bersembunyi di hutan yang tidak berpenghuni dan tidak pernah terlihat lagi. Seluruh umat manusia berterima kasih kepada karena mengalahkan makhluk-makhluk jahat.
pun kembali ke kahyangan. Karena telah menang tiga kali, Dewa Utama menempatkan tiga garis utama di kening sang . Lewat beberapa waktu, dunia kembali dikacaukan oleh seekor kura-kura yang memiliki kekuatan magis jahat. Bumi dibanjiri air bah oleh kura-kura tersebut.
kembali dikirim ke bumi dan membunuh kura-kura jahat tersebut. Dewa Utama kemudian memberikan penghargaan dengan menambah garis horizontal di tengah tiga garis yang dihadiahkan di kening . Penambahan garis ini membentuk aksara ”wang” yang berarti . Aksara kanji ”wang” ini sampai sekarang masih terlihat di kening .
Ketika Dewa Utama mendengar kebrutalan singa di dunia, diputuskan status singa dicopot dan dipilih untuk menggantikan singa dalam strata kepercayaan . Selain memiliki status , pun dinobatkan sebagai dari segala . dalam disimbolkan sebagai peredam kekacauan yang terjadi di bumi.(rlp)
Sumber: Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Komentarnya